Saturday, February 28, 2009

BANYAK PRIA MASIH OGAH KB DI PADANG ..

PADANG - Partisipasi laki-laki untuk memasang alat kontrasepsi (ber-KB) dalam menyukseskan program keluarga berencana (KB) di Indonesia masih rendah, karena faktor kultur dan egoisnya laki-laki sebagai penyebab utama.

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Sugiri Syarief, menyampaikan hal itu di sela kunjungannya pada acara pembukaan Kongres Ikatan Bidan Indonesia (IBI) XIV di Padang, Senin.
Menurut Surigi, rendahnya partisipasi laki-laki juga karena kurangnya pemahaman tentang KB, sehingga menjadi satu kendala dalam pelaksanaannya.

Meski demikian, sudah terlihat ada keinginan laki-laki mengikuti program KB, buktinya dalam waktu dekat sekitar 60 orang di Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, minta dilayani program KB.

Ke depan tentu perlu semua elemen mendorong program KB, terutama petugas BKKBN hingga tingkat kabupaten/kota dan peranserta masyarakat, sehingga dalam pengendalian dan pengaturan pertumbuhan penduduk bisa berjalan dengan baik.

Menyinggung perjalanan KB nasional, Surigi mengakui, lima tahun terakhir masih jalan di tempat karena dihadapkan berbagai kendala.

Kendala itu, di antaranya program KB sebelum reformasi dianggap berhasil, sehingga tak perlu penambahan dana dan personil. Juga disebabkan persepsi bupati dan walikota masih belum sama tentang KB.

Padahal, pemerintah sudah menetapkan bidang KB dan Keluarga Sejahtera (KS) menjadi urusan wajib Pemkab/Pemkot sebagaimana tercermin pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007.

"Terlihat pada hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 bahwa selama lima tahun, estimasi angka kelahiran total (TFR) dalam posisi stagnan, yaitu sebesar 2,6 anak dan contraceptive frevalence rate (CPR) hanya naik 1,5 persen dan target hingga 2009 sebesar 4,5 persen," katanya.

Hasil SDKI 2007 itu, menunjukkan tugas berat ke depan bagi BKKBN kabupaten/kota dan perlu semua pihak kerja keras dalam menyukseskan program KB.

"Hendaknya melalui revitalisasi program KB oleh pemerintah dan termasuk kerjasama dengan IBI mudah-mudahan makin menggeliat sehingga berhasil dalam mencapai sasaran," katanya sambil menambahkan, bahwa kemitraan BKKBN dengan IBI satu keharusan yang sudah berlangsung sejak lama dengan slogan "ada bidan, ada KB.

No comments:

Post a Comment