Tuesday, February 24, 2009

Ibu-Ibu Emoh Ajari Anaknya Tentang HAID !!

KUPANG— Para ibu rumah tangga di Nusa Tenggara Timur tidak pernah mengajari anak-anak putrinya tentang haid pertama. Banyak anak putri mendapat informasi mengenai haid pertama dari teman kelas, kakak kela

s, atau bahkan teman pria.

"Sampai hari ini seks masih dianggap tabu oleh masyarakat termasuk para ibu rumah tangga. Padahal, ibu-ibu lebih paham mengenai kondisi fisik anak-anak putri saat memasuki masa puber," kata Kepala Bidang Keluarga Sejahtera BKKBN NTT Wilhem Kabosu pada forum pertemuan LSM untuk advokasi program KB Nasional Tingkat Provinsi di Kupang, Jumat (19/12).

Pemahaman mengenai seks di kalangan ibu rumah tangga masih bersifat tabu, dan tidak perlu diketahui anak remaja. Padahal, pada era sekarang ini, anak remaja harus lebih paham mengenai seks, bagaimana saat mereka memasuki masa pubertas, haid pertama atau mimpi basah, dan seterusnya.

Karena orangtua tidak memberitahu persoalan dasar tentang seks kepada anak remaja maka anak sendiri yang berusaha mencari tahu tentang seks melalui teman, internet, video porno, bahkan mencoba mempraktikan sendiri dengan lawan jenis. Kasus ini lebih berbahaya bagi masa depan anak itu.

Kabosu mengusulkan agar anak kelas V-VI sudah diajari pengetahuan tentang seks dan anatomi tubuh. Cara ini untuk menghindarkan mereka dari praktik seks bebas yang sering menimpa mereka.

as, atau bahkan teman pria.

"Sampai hari ini seks masih dianggap tabu oleh masyarakat termasuk para ibu rumah tangga. Padahal, ibu-ibu lebih paham mengenai kondisi fisik anak-anak putri saat memasuki masa puber," kata Kepala Bidang Keluarga Sejahtera BKKBN NTT Wilhem Kabosu pada forum pertemuan LSM untuk advokasi program KB Nasional Tingkat Provinsi di Kupang, Jumat (19/12).

Pemahaman mengenai seks di kalangan ibu rumah tangga masih bersifat tabu, dan tidak perlu diketahui anak remaja. Padahal, pada era sekarang ini, anak remaja harus lebih paham mengenai seks, bagaimana saat mereka memasuki masa pubertas, haid pertama atau mimpi basah, dan seterusnya.

Karena orangtua tidak memberitahu persoalan dasar tentang seks kepada anak remaja maka anak sendiri yang berusaha mencari tahu tentang seks melalui teman, internet, video porno, bahkan mencoba mempraktikan sendiri dengan lawan jenis. Kasus ini lebih berbahaya bagi masa depan anak itu.

Kabosu mengusulkan agar anak kelas V-VI sudah diajari pengetahuan tentang seks dan anatomi tubuh. Cara ini untuk menghindarkan mereka dari praktik seks bebas yang sering menimpa mereka.

No comments:

Post a Comment